Rabu, 01 Juli 2009

HUT Bhayangkara di Poso

POSO: Rabu 01 Juli, tepat 63 tahun sudah usia Kepolisian Republik Indonesia, dari Meolaboh sampai Yahukimo seluruh jajaran Polri secara serentak menggelar upacara peringatan HUT Polri, masing-masing cara sendiri dalam mengekspresikan peringatan hari jadi Polisi. Di Poso, Sulawesi Tengah misalnya, Hut Bhayangkara diperingati dengan tema “Melalui Profesi Birokrasi Polri dan Kemitraan Polri Dengan Masyarakat, Polri Siap Mengamankan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009”
Peringtana itu diwarnai dengan beberapa atraksi seperti, bela diri, pemecahan benda keras dengan menggunakan kepala tanpa alat pelindung, pemecahan es balok dengan menggunakan lengan tangan tangan tanpa alat pelindung, dan kepiawaian menggunakan tongkat bela diri. Kesemuanya diperagakan oleh personil dijajaran kepolisian Resor Poso. Selain itu, acara tersebut juga diwarnai dengan taria-tarian daerah Poso.
Selain hiburan, Acara peringatan Hut Bhayangkara tersebut juga di rangkai dengan upacara sederhana atas kenaikan pangkat satu tingkat bagi 1.119 personil dilingkungan Polres Poso. Mereka yang naik pangkat terdiri dari 4 orang berpangkat IPTU menjadi AKP, 1 orang berpangkat AIPDA menjadi AIPTU, 2 orang berpangkat BRIPKA menjadi AIPDA, 2 orang perpangkat BRIGADIR menjadi BRIGADIR KEPALA, 21 orang berpangkat BRIPTU menjadi BRIGADIR, dan 1068 orang berpangkat BRIPDA menjadi BRIPTU. Ditambah dengan 32 orang berpangkat BRIPDA menjadi BRIPTU dari satuan Brimob Polda Sulteng.
Kepolres Poso AKBP Adeni Muhan Dg Pabali, mempertegas bahwa kenaikan pangkat adalah suatu prestasi dan hasil kinerja, dedikasi selama ini. Menurutnya kenaikan pangkat bukan suatu pemberian dari pimpinan akan tetapi merupakan hasil kerja keras. “Pimpinan sangat mengharapkan kinerja kita, karena dengan kenaikan pangkat ini akan lebih menambah beban tugas dan tanggung jawab saudara,” ujarnya.
Selain itu, Adeni Muhan juga mempertegas komitmennya sebagai pimpinan Polri tertinggi di Poso. “Saya selaku Kapolres Poso, tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan tegas apabila ada anggota yang melakukan pelanggaran maupun tindak pidana sekecil apapun, ini dimaksudkan guna membuat jera anggota yang lainnya untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang berlaku,” tekannya.
Seusai upacara, Polres Poso juga mengelar senjata api rakitan dan amunisi, yang diperoleh sepanjang tahun 2009, yakni sejak bulan Januari silam hingga memasuki bulan Juni.
Barang bukti tersebut terdiri dari 6 buah bom rakitan, 15 pucuk senjata api laras panjang, 8 pucuk senjata api laras pendek, dan 1414 butir amunisi berbagai caliber. Kesemuanya diperoleh baik dari hasil temuan, maupun penyerahan dari masyarakat.
Selain itu juga, dalam peringatan Hut Bhayangkara tersebut, Polres Poso juga mengakui bahwa mereka telah menyelesaikan 104 kasus dari 172 laporan polisi, atau sama dengan 60,46 persen penyelesaian kasus sejak bulan Januari lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar