Selasa, 19 Mei 2009

Bupati Poso Buka Musyawarah Adat se-Kabupaten Poso


Poso – Penyelenggaraan musyawarah lembaga adat kecamatan se-Kabupaten Poso dan ketua-ketua etnis yang digelar di Kabupaten Poso, adalah sebagai bentuk penguatan rekonsiliasi dan harmonisasi sosial dikalangan masyarakat Poso yang dikenal dengan berbagai suku, budaya dan etnis. Kegiatan ini juga selain sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya, juga sebagai pengembangan wawasan kebangsaan dalam mempertahankan nilai-nilai kesatuan dan persatuan khususnya di Bumi Sintuwu Maroso Poso.
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM mengatakan, pelaksanaan musyarawah adat adalah pertemuan akbar yang merupakan hal terpenting, sebab ini menghadirkan para tokoh-tokoh diseluruh kecamatan/desa di Kabupaten Poso yang mana untuk mempersatukan hati dan pikiran kita. “Ini untuk menjalin tali silaturahmi dan komunikasi yang baik antara satu etnis, agama dan suku dengan yang lainnya, sebab setiap permasalahan yang timbul adalah suatu dinamika kehidupan,” jelas bupati saat membuka musyarawah adat dan ketua-ketua etnis se Kabupaten Poso, Selasa (19/5).
Dikatakannya, Kabupaten Poso yang terdiri dari berbagai ragam suku, agama, budaya, dan etnis, dulunya pernah dilanda konflik beberapa tahun lalu. Olehnya perlu adanya kegiatan seperti ini, agar bagaimana kita bisa menyamakan persepsi yang tidak akan menimbulkan perkotak-kotakan antara satu dengan yang lainnya.
Harapannya, melalui pertemuan ini bisa menolorkan suatu hasil yang memuaskan buat kita semua, sehingga kita bisa saling menghargai dan menghormati berbagai adat yang ada di sekitar kita, utamanya yang ada di Kabupaten Poso. “Ada suatu lembaga yang menaungi semua etnis, karena masing-masing etnis mempunyai adat. Agar, apabila setiap ada permasalah yang timbul, bisa diselesaikan terlebih dahulu melalui adat tanpa melalui jalur hukum,” pintanya.
“Musyawarah adat yang berlangsung sejak tanggal 19 hingga 20 Mei 2009 yang dihadiri 180 perserta dari berbagai kecamatan se Kabupaten Poso ini, bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi agar masyarakat terhindar dari perpecahan. Dan memperkuat rasa solidaritas antar sesama bangsa, serta menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal dalam menghadapi era persaingan global,” kata Drs. H.Tondawani selaku ketua panitia pelaksana musyawarah adat, bertempat di Hotel Pamona Indah, Kecamatan Pamona Utara.
Disisi lain Kabag Humas Setdakab Poso Amir Kiat,SH juga selaku juru bicara Pemda Poso menyampaikan, peserta yang terdiri 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Poso masing-masing diwakili 7 orang, ditambah ketua dan sekretaris etnis sebanyak 54 orang. Dan selama pelaksanaan musyawarah adat ini (tanggal 19-20) dilangsungkan dengan berbagai sesi acara seperti peranan adat dalam menunjang pembangunan, wawasan kebangsaan dan kerangka NKRI (ceramah/tanya jawab), peranan budaya lokal dalam membangun Poso, peranan lembaga-lembaga adat dalam mewujudkan rekonsiliasi dan harmoni sosial kabupaten Poso, membangun solidaritas masyarakat adat, dengan pemateri Kaban Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Poso, Drs. H. Tondawani, Dra Y.Tobondo-Taenggi, Drs. A.Lagonda, dan Djoni Karwur.
Kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah para unsur Muspida Kabupaten Poso dan pejabat di lingkup Pemkab Poso, Rektor Unsimar Poso, Rektor Unkrit Tentena, para camat, tokoh agama, adat, dan pemuda/perempuan, diawali dengan penyambutan adat kepada Bupati Poso dan ditandai dengan pembukaan pemukulan gong, serta dimeriahkan dengan musik kesenian adat Poso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar