Rabu, 17 Juni 2009

Peresmian Pasar Sentral Siwagi Lemba Tentena


Bupati Poso Resmikan Penggunaan Pasar Sentral Siwagi Lemba Tentena
Poso - Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang meresmikan Penggunaan Pasar Sentral Siwagi Lemba Tentena Kecamatan Pamona Utara yang ditandai dengan Penandatanganan Prasasti, dan pengguntingan pita dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Poso Ny. Elen Inkiriwang Pelealu bertempat di halaman Pasar Sentral Siwagi Lemba Tentena, Rabu, 17 Juni 2009.
Dihadiri Oleh Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Camat Pamona Utara dan Unsur Muspika Kecamatan, Tokoh Agama serta undangan lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Poso dalam laporannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdangan Kab. Poso Drs. A. Ranonto mengantakan Pembangunan baru pasar sentral siwagilemba tentena dikarenakan kondisi pasar tentena yang lama dengan areal yang ada sangat terbatas yang tidak mungkin lagi akan dikembangkan dibanding dengan makin bertambahnya jumlah pedagang yang ada, dan terbangunnya pasar sentral ini adalah merupakan solusi nyata untuk membantu masyarakat dalam berbagai masalah sosial dan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru dan pemasaran hasil-hasil produksi pertanian dan kerajinan masyarakat di daerah ini serta mutlak dilasanakan pembangunnaya karena kota tentena adalah kota tujuan wisata yang sudah dikenal sampai kemancanegara.
Disamping itu Drs. A. Ranonto juga menyampaikan bahwa pembangunan fisik pasar sentral siwagi lemba tentena ini telah dimulai sejak tahun anggaran 2003 sapai pada tahun anggaran 2009 dan sarana fisik yang sudah dan sedang dalam penyelesaian adalah petak permanen 180 petak, petak darurat 100 petak, los penjualan ikan basah 1 unit, los penjualan sayur-sayurasn 1 unit, pos penjagaan 1 unit, MCK 2 unit, pagar depan dan keliling, drainase, tempat parkir dan bak sampah, pekerjaan penimbunan , pekerjaan taman, instalasi air bersih dari PDAM, Instalasi Listrik sudah masuk dan terpasang namun belum berfungsi karena meteran belum terpasang karena kewenangan pihak PLN, dan los penjualan daging khusus 1 unit sementara dalam penyelesaian. Dan Pembiayaan seluruh sarana pasar sentral tentena ini termasuk biaya pembebasan tanah yang dianggarkan melalui APBD kabupaten poso sejak tahun 2003 s/d 2009 berjumlah Rp. 8.583.868.000.
Drs. A. Ranonto juga mengatakan bahwa terdapat 10 pedagang saudara kita dari pasar sentral poso yang dahulunya adalah pedagang di pasar tentena lama, akan tetapi ada 26 orang pedagang yang mempunyai surat izin pemakaian tempat namun karena petak yang belum mencukupi maka 10 pedagang inilah yang didahulukan dan sisaya diprioritaskan pada petak bangunan yang direncanakan akan dibangun pada tahun 2010.
Sementara itu Bupati Poso dalam sambutannya meyampaikan bahwa selamat atas keberhasilan saudara-saudara sekalian atas selesainya pembangunan pasar ini merupakan wujud dan perhatian kita terhadap pelayanan kemasyarakatan agar mempermudah pelayanan kepada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan keseharian serta merupakan wadah untuk terciptanya interaksi sosial antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya juga memberi dorongan tersendiri bagi masyarakat kelurahan pamona bahkan seluruh masyarakat kecamatan pamona dalam meberikan partisipasi secara aktif terhadap pembanguan dimasa datang. Ini dilakukan agar pembangunan benar-benar menyentuh masyarakat terutama di desa/kelurahan yang selama ini terkesan seakan-akan diabaikan namun dalam basis kekuatan pembangunan kedepan perlu diberdayakan agar semakin kuat dalam pembangunan dirinya sendiri dan pada gilirannya partisipasi masyarakat itu terhadap pembangunan daerah akan semakin nyata.
Diakhir sambutannya Bupati poso juga mengatakan bahwa peresmian pasar siwagi lemba tentena ini membuktikan bahwa wilayah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan tidak lain, hal ini dapat terlaksana dikarenakan adayan kebersamaan dan persatuan yang kuat seluruh masyarakat diwilayah ini, namun perlu ditegaskan bahwa biasanya kondisi dalam lokasi pasar tidak lepas dari ketidakteraturan, baik penempatan para pedagang, pemenuhan kewajiban pedagang, dan yang terpenting adalah K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan) yang harus betul-betul diperhatikan, dan mungkin sanitasi pasar menggunakan model baru yaitu pembuangan air limah dibuatkan satu kolam dan akan diolah agar supaya tidak mencemari danau Poso.
Setelah peresmian, Bupati Poso didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Poso bersama rombongan meninjau dan berdialog langsung dengan para pedagang/penjual sayur-mayur, ikan, daging, kue-kue dan lainnya di lokasi pasar, serta mencicipi langsung kue-kue hasil jualan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar